Thursday, August 25, 2011

Hukum Berkat

Untuk menerima jatah berkat-Nya, berlaku ‘Hukum Berkat’. Yoas harus menghadapi bangsa Aram, maka ia datang pada Elisa untuk minta petunjuk. Singkat cerita, Elisa memberi tahu Yoas: "Ambillah anak-anak panah itu!" Elisa berkata: "Pukulkanlah itu ke tanah!" Lalu Yoas memukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti. Yoas melakukannya, tapi dia tidak bertanya berapa kali panah itu harus dipukulkan ke tanah. Lalu, Elisa menjadi gusar & berkata: "Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap”. Elisa menjelaskan apa yang seharusnya Yoas lakukan untuk mendapatkan jatahnya secara sempurna. Inilah bagian dimana respon kita diperhitungkan oleh Tuhan.
Yang dihitung bukanlah kebenaran kita sendiri. Tetapi apakah respon kita ini sejalan dengan hati-Nya, itulah yang Tuhan perhitungkan. Saat Tuhan terangkat ke Surga, Dia sudah memberkati kita. Tuhan sudah lakukan bagian-Nya, maka kita harus juga melakukan bagian kita dengan cara meresponi melalui iman & hati yang seirama dengan hati-Nya .

Melalui kematian & kebangkitan-Nya, kita tahu kerinduan hati Tuhan adalah melihat jiwa-jiwa diselamatkan. Jika berkat yang Tuhan berikan, dipakai supaya jiwa-jiwa diselamatkan, sesuai dengan kerinduan hati-Nya. Pastilah Tuhan memberkati kita, sebab itu adalah kerinduan-Nya yang paling dalam atas hidup kita, memberkati kita dengan sempurna.

Pengampunan

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."


Ada 3 alasan mengapa kita harus mengampuni:

1. Yang membutuhkan pengampunan adalah saya & saudara. Sering kita sukar mengampuni orang lain, karena kita “LUPA” betapa besar dosa & kesalahan kita yg sudah diampuni oleh Tuhan.

2. Pengampunan dapat menanggalkan beban, seperti sakit hati, kebencian,kesedihan. Tuhan tidak mengingat dosa & kesalahan yg telah diampuni-Nya. Jadi mari mengampuni orang lain, seperti Tuhan telah mengampuni dosa kita yg jauh lebih besar. Tanggalkan beban dengan mengampuni orang lain, maka kita bisa menjalankan perintah Tuhan utk berlomba mencapai tujuan.

3. Pengampunan adalah syarat untuk menerima mujizat & jawaban doa. Tujuan orang lumpuh & temannya datang ke Tuhan, untuk menerima kesembuhan bukan pengampunan. Tetapi mengapa Dia berkata “Dosamu sudah di ampuni”? Ternyata dosa yg diampuni adalah langkah awal yg harus dipenuhi dari proses penyembuhannya. Untuk bisa menerima kesembuhan dosanya harus diampuni terlebih dahulu.

Untuk mendapatkan apa yg kita minta & doakan, haruslah dosa kita diampuni terlebih dahulu, untuk itu haruslah kita mengampuni orang lain. Mau mendapat jawaban doa?

Marilah kita saling mengampuni!

Perjumpaan Dengan Tuhan

Mari kita renungkan, apa sebenarnya maksud Tuhan menjumpai kita?
1. Memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada kita . Thomas yang tadinya tidak percaya, berubah. Waktu kita sedang menikmati hadirat Tuhan,saat itulah kita sedang berjumpa dengan-Nya. Saat Tuhan hadir Ia pasti akan memberikan sesuatu yang kita perlukan. Kuncinya, tetap percaya meski tidak melihat langsung. “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya"

2. Tuhan ingin kita kembali kepada tujuan semula, sesuai kehendak-Nya. Waktu Pertus tidak memiliki pengharapan. Petrus & murid yang lain kembali ke pekerjaan semula. Karena itu ketika Tuhan menjumpai Petrus,pengharapan yang selama ini hilang kembali ia dapatkan, Tuhan menjawab apa yang dibutuhkannya.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Mari terlibat memperluas Kerajaan Tuhan dan alami: pemeliharan, perlindungan & penyediaan-Nya yang sempurna.

Friday, August 5, 2011

Terobosan

“Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.”

Ishak adalah model orang yang mengalami terobosan. Kita pernah mendengar kisah Ishak yang menjadi kaya, makin lama makin kaya dan menjadi sangat kaya secara materi. Beberapa hal yang Ishak lakukan:

1. Hidup Intim dengan Tuhan. Pada saat kelaparan sedang mengguncang negeri itu, Tuhan menampakkan diri kepada Ishak. Mengapa Tuhan bisa menampakkan diri kepadanya? Jawabannya hanya satu, yaitu karena Ishak intim dengan Tuhan.

2. Tidak Memakai Sistem Dunia. Tuhan mulai berbicara kepada Ishak, “Ishak, kamu jangan pergi ke Mesir!” Mesir berbicara tentang sistem dunia. Kepada kita Tuhan berkata, “Jangan pakai cara-cara dunia!” Tuhan mau mempromosikan Saudara dan mau memultiplikasikan seluruh aspek kehidupan kita, tetapi jangan memakai cara-cara dunia!

3. Tidak Terikat oleh Harta Duniawi. Tuhan berkata kepada Ishak, “Kamu pergi ke suatu tempat yang akan Aku tentukan kepadamu dan kamu tinggal sebagai orang asing”. Di dunia ini kita adalah orang asing, kita adalah pengembara dan kita tidak boleh terikat dengan barang-barang dari dunia ini.

4. Menabur. Pada tahun itu juga, yaitu pada masa kelaparan Ishak menabur! Ini bukan suatu hal yang biasa. Sebab untuk mencari benih saja sudah sulit. Mungkin pada waktu itu persediaan benih tidak jadi ditabur, melainkan dimakan karena waktu itu sedang terjadi kelaparan. Tetapi bagi Ishak benih itu justru ditabur.

“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”

Tuhan sudah siap memberikan terobosan dalam hidup kita, apakah kita mau melakukan bagian kita?

Menjadi Terang

“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu sudah datang dan kemuliaan Tuhan sudah terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu!”

Orang-orang Lewi diberi tugas untuk mengurus Bait di mana pelita yang diletakkan di dalam ruang suci harus dijaga agar apinya tetap menyala. Yang mereka lakukan ialah:

a. Memeriksa persediaan minyak setiap hari,apabila minyaknya kurang,maka akan orang Lewi tambahkan. Demikian juga kita, harus mengecek apakah minyak pelita kita ini cukup atau tidak. Mari kita segera mengoreksi diri.

b. Memotong sumbu yang hangus. Nyala api pelita juga ditentukan oleh kondisi sumbunya. Jadi jika sumbunya mulai hitam maka segera dipotong supaya nyala apinya tetap bagus. Demikian pula dengan kita, kalau sumbu kita mulai “hitam” maka akan dipotong. Biarkan Tuhan yang memotongnya. Mari ijinkan Tuhan untuk terus membersihkan hidup kita ini.

Kalau sumbunya mulai “hitam” karena sombong, biarlah dipotong Tuhan supaya menjadi rendah hati. Sebab Tuhan membenci orang yang sombong tetapi mengasihani orang yang rendah hati

Kalau sumbunya mulai “hitam” karena kita memakai pikiran dan kehendak sendiri, perlu dipotong supaya dalam melakukan segala sesuatu dasarnya adalah firman dan kehendak Tuhan yang sempurna.

“Kamu adalah terang dunia!”  Artinya, kita diumpamakan seperti kota di atas gunung yang tidak tersembunyi sehingga semua orang bisa melihatnya. Kita seperti pelita yang ditaruh di atas kaki dian bukan disembunyikan di bawah gantang, artinya agar semua orang bisa melihatnya.

Mari kita bangkit dan menjadi terang!

Dibangkitkan

Kita harus tahu, apa yang pernah mati dan kemudian dibangkitkan kembali; baik itu impian, visi, atau apapun namanya. Apapun yang pernah mati, ketika itu dibangkitkan kembali, kita harus mengerti bahwa kita tidak pernah bisa memilikinya lagi untuk diri kita sendiri. Suka tidak suka kita harus menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Ketika kita mempelajari, pola itu selalu terus berulang. Lihat, ketika para nelayan gagal menangkap ikan semalam-malaman seperti yang mereka harapkan, tiba-tiba Tuhan melakukan mujizat. Apa yang pernah mati, perjuangan semalaman yang gagal, impian yang telah mati, tiba-tiba ketika TUHAN datang, segalanya berubah.

Seorang wanita bernama Hana, isteri Elkana, dia mandul. Memang dia dikasihi suaminya, tetapi kasih suaminya itu tidak pernah membuang aib dari dirinya. Bertahun-tahun dia datang ke rumah Tuhan untuk berdoa. Suatu hari kepedihan hatinya tidak tertahan lagi, dia mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan. Dulu saat Hana menikah, impiannya dapat memberikan banyak anak pada suaminya, tapi setelah bertahun-tahun dia bahkan tidak melahirkan seorang anakpun. Ditengah-tengah kondisi seperti itulah Hana mengerti, kalau yang pernah jadi impiannya dibiarkan mati, satu hari ketika impiannya dibangkitkan, ia tahu bahwa dia tidak pernah memilikinya lagi. Akhirnya, Hana hamil, dan melahirkan anak yang diberi nama Samuel, dan akhirnya menjadi nabi yang dipakai bagi Tuhan.

Sungguh ajaib! Ketika diserahkan pada Tuhan, kandungan Hana tetap terbuka sehingga dia masih bisa melahirkan beberapa anak lagi.

Untuk apapun yang pernah mati dalam hidup kita, apakah kita berani berkata: suatu hari kalau Tuhan bangkitkan, itu bukan lagi jadi milikku tapi milikMu.