Thursday, June 21, 2012

Mengelola Keuangan


Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami siapa saja, apalagi di awal-awal mulai mendapatkan gaji. Belum lagi untuk memikirkan bagaimana untuk kebutuhan  masa depan di mana biaya-biaya sekarang sering melonjak naik.

Berikut adalah beberapa tips bagaimana mengelola keuangan Anda :
 

1. Berikan sepersepuluh dari gaji Anda untuk Tuhan. Bagian Tuhan jangan sampai dilupakan karena ini akan sangat beresiko sekali terhadap hidup Anda.
 

2. Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau refleksi. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
 

3. Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
 

4. Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
 

5. Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore atau setiap weekend. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
 

6. Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
 

7. Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
 

8. Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal!


"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."

Kembangkan Sikap Positif


Karyawan yang memliki sikap positif terhadap karakteristik pekerjaanya maka karyawan tersebut akan semakin berorientasi dibidang pekerjaanya. Karyawan akan menekuninya dan konsentrasi, bertanggungjawab disertai perasaan senang sampai diperoleh hasil yang memuaskan dan tinggi kualitasnya dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan diri agar mencapai prestasi tinggi dalam perusahaan. Namun sebaliknya, jika karyawan tersebut tidak memiliki sikap positif bahkan selalu negatif maka dia akan melakukan pekerjaannya seadanya. Dia tidak akan termotivasi dan tidak mempunyai inisiatif.

Berikut ini empat karakter karyawan yang positif yang harus Anda terapkan untuk diri sendiri dan tim kerja Anda:

1. MENGERTI ARTI KERJA KERAS
Kebanyakan orang tahu bahwa kerja keras baik untuk perusahaan. Selain itu, kerja keras juga baik untuk pelanggan, bahkan untuk negara. Tetapi hanya seorang pemenang yang tahu bahwa kerja keras juga bagus untuk mental orang yang bersangkutan.
Kerja keras harus dilakukan, bukan karena kerja keras akan memungkinkan Anda mendapatkan penghargaan dan promosi, tetapi lebih karena akan membuat Anda menjadi seseorang yang kompeten. Tentu sangat tidak baik jika masing-masing kita berhenti peduli terhadap kualitas kerja kita sendiri.

2. MENIKMATI PEKERJAAN
Karyawan yang positif memutuskan untuk menikmati pekerjaannya! Tidak peduli apakah pekerjaan tersebut disukainya atau tidak. Tentu saja, tidak ada pekerjaan yang sempurna, dan selalu saja ada hal-hal untuk dikeluhkan. Bagi seorang pemenang, mereka memutuskan untuk menyukai pekerjaannya. Para pemenang mengambil sikap tersebut berdasarkan keputusan mereka sendiri, bukan berdasarkan perasaan yang mereka rasakan.
Pekerjaan Anda mungkin saja tidak menyenangkan, bahkan mungkin sangat menyebalkan. Tetapi sebagai pemenang, Anda akan menikmati pekerjaan Anda, tidak peduli apakah Anda menyukainya atau tidak.

3. MELIHAT SISI BAIK
Karyawan yang positif melihat segala situasi dari sisi baiknya. Setiap orang selalu melihat apa yang salah dalam suatu situasi tetapi karyawan yang positif tidak terpaku pada satu titik. Seorang pemenang tetap membuat dirinya termotivasi dengan melihat setiap situasi dari sisi baiknya dan memusatkan perhatian pada bagaimana mereka dapat membuatnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, karyawan yang negatif memusatkan perhatian pada hal-hal kecil yang mengganggu dan membiarkannya menghancurkan semuanya. Misalnya seorang peserta seminar yang diadakan di sebuah hotel mewah memberikan komentar negatif yang didengar semua peserta, "Sayang, ya, kursinya tidak nyaman dan makanannya pun tidak enak."
Tentu saja, seorang karyawan positif yang melihat segala situasi dari sisi baiknya dapat merupakan pengganggu bagi karyawan yang negatif. Si negatif akan melihat karyawan yang positif sebagai orang yang menyebalkan, bahkan mungkin menjijikkan.

4. MELAKUKAN LEBIH
Karyawan yang positif akan bertanya bagaimana dia dapat melakukan lebih dari yang diharapkan. Setiap pemimpin pasti tahu prinsip ini: sedikit bicara tapi banyak bekerja. Karyawan positif tidak akan pernah puas dengan hasil pekerjaan yang biasa-biasa saja dan mereka akan merasa tidak nyaman dengan diri mereka sendiri.
Karyawan yang positif mencari tahu apa yang diharapkan dari mereka dan akan melakukan yang terbaik untuk mencapai harapan-harapan tersebut. Tidak peduli apakah melakukan sesuatu yang membuat pelanggan terpukau dengan pelayanan yang lebih baik dari yang pernah didapatkannya sebelumnya atau membuat kejutan terhadap sesama rekan sekerja dengan menawarkan bantuan ekstra. Karyawan yang positif memusatkan perhatiannya pada bagaimana dia dapat melakukan lebih bukan kurang.

Setiap orang yang hidup di dunia ini harus bekerja dan bekerjalah menurut kehendak Allah, yaitu bekerja yang sesuai dengan rencana Allah. Di dalam Tuhan, kita sebagai sesama orang yang percaya, dituntut untuk saling memperhatikan, mendorong dalam kasih dan mendorong dalam pekerjaan baik. Karena itu, lakukan setiap pekerjaan kita dengan sebaik mungkin, mengembangkan sikap positif dalam bekerja dan lakukan semuanya itu dengan hati yang mengasihi Tuhan. Percayalah, apapun yang kita kerjakan ini, tidak akan pernah sia-sia, Tuhan melihat segala sesuatunya.

Melakukan Pekerjaan Baik


Ada tiga jenis pekerjaan yang Tuhan kehendaki:

1. Pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Allah
Bekerja menurut kehendak Allah yaitu bekerja sesuai rencana Allah. Sejak dalam kandungan, Tuhan sudah mempersiapkan pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang. Bekerjalah sesuai dengan rencana Allah. Bekerja sesuai dengan panggilan Allah dalam hidup kita. Kalau kita dipanggil menjadi pengusaha, hendaklah kita menjadi pengusaha yang baik, kalau kita dipanggil untuk menjadi pegawai, hendaklah kita menjadi pegawai yang baik, dan seterusnya.

2. Pekerjaan yang dilakukan dengan kuasa Allah
Setiap orang diperlengkapi oleh Tuhan untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Tetapi sering kali karena kesombongan manusia, manusia mengabaikan Allah dan mengandalkan kekuatannya sendiri. Sehingga manusia bekerja semaunya sendiri, dan sering melanggar norma dan etika. Tuhan mau kita mengandalkan Tuhan dalam melakukan segala pekerjaan kita, karena sumber kekuatan kita berasal dari Tuhan sendiri. Ketika kita megandalkan Tuhan maka kita akan bekerja dengan kuasa Tuhan dan hanya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan rencana Tuhan.

3. Bekerja untuk kemuliaan Allah
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Allah. Ketika segala yang kita kerjakan menjadikan Nama Tuhan dipermuliakan, itulah pekerjaan yang baik. Nama Tuhan dipermuliakan melalui pekerjaan kita. Kita berhasil dalam pekerjaan bukan untuk kemuliaan dan kesombongan diri sendiri, tetapi semua hasil dari pekerjaan kita adalah untuk kemuliaan Allah.

Jadi bagaimana pekerjaan yang kita lakukan, apakah merupakan pekerjaan yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan? Jika sudah, marilah kita bersama-sama bekerja lebih luar biasa lagi untuk kemuliaan Tuhan kita, lakukan dengan segenap hati kita apa yang Tuhan sudah percayakan kepada kita.

Tuesday, June 12, 2012

Menjadi Pemimpin Yang Hebat



Hampir semua orang ingin belajar menjadi pemimpin. Kita diajari banyak hal, melalui banyak buku dan seminar dan wacana untuk menjadi pemimpin yang baik. Tetapi, perhatikanlah hal ini baik-baik: kepemimpinan yang paling baik berasal dari anugerah TUHAN, yang menjadikan diri seorang pemimpin dalam orang yang dipilih-Nya.

Tentu saja, kita dapat belajar jadi pemimpin, berharap menjadi pemimpin, tapi tidak bisa memaksa Tuhan untuk meletakkan kepemimpinan di atas pundak kita. Sebaliknya, semua orang diminta untuk menjadi pengikut, di mana semua orang ada dalam posisinya masing-masing. Sebelum seseorang dapat berpikir menjadi pemimpin yang baik, ia harus mengerti tentang menjadi pengikut yang baik.Tuhan menetapkan semua pemimpin harus bekerja keras. Yang dituntut dari kita adalah menghormatiNya.

Mari cek seberapa jauh kita menghargai orang yang memimpin kita dalam Tuhan? Apakah kita masih menghormati dalam segala keadaan dan perilaku mereka? Apakah kita masih menghormati mereka, ketika suatu hari pemimpin datang dan menegur kita? Dia mungkin merupakan figur di tempat ibadah. Tapi mungkin dia adalah figur di kantor, yang menjadi atasan kita. Jika kita menghormati pemimpin, itu bukanlah pilihan ataupun permintaan melainkan sebuah tuntutan. Sebagai anak-anak Allah, kita harus memenuhi tuntutan itu.

Sebelum berpikir menjadi pemimpin yang baik, pikirkan terlebih dulu bagaimana menjadi pengikut yang baik dan setia kepada pemimpin kita.

“Barangsiapa  ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya,”

Membuat Keputusan


Di dalam hidup ini, kita pasti selalu dihadapkan kepada pilihan dan kita dituntut untuk membuat keputusan. Bila pilihan yang satu baik dan yang lainnya buruk, pasti kita tidak pusing-pusing untuk memilih. Tapi, seringkali kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang nampaknya sama-sama baik dan itulah yang membuat kita bingung untuk memilih.

Saat dihadapkan kepada situasi seperti itu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kebingungan kita:
1. Berdoa

Tuhanlah yang paling mengerti konsekuensi-konsekuensi apa saja yang timbul dari pilihan-pilihan kita, oleh karena itu kita harus bertanya pada Tuhan dan meminta hikmat-Nya mengenai keputusan terbaik yang harus kita ambil.
2. Kenali diri kita sendiri
Apakah yang terpenting di dalam hidup kita? Bagaimana cara kita memandang hidup ini? Apa tujuan hidup kita? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur, kita dapat mengenal diri kita dengan lebih baik untuk membantu kita mengambil keputusan.
3. Mencari informasi dan pendapat orang lain
Berhati-hatilah dalam mencari informasi, karena kita tidak mau mendapatkan informasi yang salah dan tidak dapat dipercaya. Sebaiknya carilah referensi dari orang tua, mentor, atau orang berpengalaman lainnya yang dapat dipercaya untuk memberikan pendapat mereka.
4. Menganalisa pilihan-pilihan yang ada
Kita harus melihat setiap kelebihan dan kekurangan yang ada dari pilihan-pilihan yang kita miliki dan menimbang-nimbangnya. Kita juga harus memperhitungkan dampak dari pilihan yang kita ambil terhadap orang-orang di sekitar kita.
5. Ambillah keputusan dan doakan
Tetapkan pilihan kita dan bawalah lagi dalam doa; bila pilihan itu sesuai dengan kehendak Tuhan, pasti kita akan memiliki damai sejahtera.
6. Lakukanlah apa yang sudah kamu putuskan
Walaupun sulit, selama Tuhan berada di pihak kita, pastilah Dia akan senantiasa membimbing dan membantu kita. Dia akan memberikan kekuatan pada kita untuk menjalani apa yang sudah kita putuskan.

Kita tidak tahu mengenai masa depan kita, tapi kita tahu yang memegang masa depan kita di tangan-Nya adalah Tuhan yang baik dan peduli pada kita, jadi kita tidak perlu kuatir selama kita mempercayai dan mengandalkan-Nya.